DEFINISI SENSING DAN INTUITION


Dimensi ini membicarakan jenis informasi yang mudah ditangkap oleh seseorang. Ada orang yang lebih mudah menangkap informasi melalui panca inderanya, ada yang lebih tertarik pada arti, hubungan-hubungan, dan kemungkinan berdasarkan fakta, ketimbang fakta-faktanya sendiri. Dalam kehidupan sehari-hari kita menggunakan kedua pendekatan ini terhadap informasi. Akan tetapi setiap orang cenderung lebih memilih, lebih mudah atau lebih merasa nyaman menggunakan yang satu daripada yang lain, secara alamiah lebih mudah menggunakan yang satu daripadan lainnya, dan lebih sering benar saat menggunakan satu pendekatan daripada yang lain. Seorang yang lebih mudah menangkap informasi melalui pancaindera biasanya cukup cermat dengan fakta-fakta, namun harus berusaha keras saat menggunakan mencari makna ‘di belakang’ fakta tersebut.

DEFINISI EXTRAVERSION DAN INTROVERSION


Dimensi pertama ini membahas mengenai bagaimana individu berinteraksi dengan dunia dan darimana asal energi yang dimilikinya. Seorang dengan tipe Extravert lebih tertarik dengan objek di luar dirinya. Umumnya mereka senang bergaul, bekerja dalam kelompok, dan berada dalam keramaian. Adanya orang-orang lain dapat memberi semangat bagi dirinya, merupakan energi yang membuatnya bersemangat dan bergairah. Ini bukan berarti mereka tidak dapat bekerja sendiri. Mereka mungkin saja terampil bekerja sendiri, namun bila mereka harus bekerja sendirian untuk jangka yang panjang, energinya mudah terkuras. Agar dapat menambah semangat maka orang-orang extravert sebaiknya menyediakan waktu untuk berkumpul dengan orang lain, karena dengan energi yang cukup, hasil kerjanya dapat lebih dioptimalkan.

EMPAT DIMENSI TIPE KEPRIBADIAN


Sistem Tipe dari pengukuran ini didasarkan atas empat aspek dasar dari kepribadian manusia, berdasarkan empat dimensi tipe kepribadian MBTI yang telah disebutkan sebelum ini. Keempat dimensi ini tidak merupakan sesuatu yang mutlak (yang ini atau yang itu), melainkan mengestimasikan suatu titik dalam sebuah garis kontinum.

PERBEDAAN INDIVIDUAL


Setiap manusia adalah unik. Tidak ada orang yang benar-benar sama, sepasang kembar sekali pun. Perbedaan-perbedaan membawa pada keaneka ragaman cara dalam memandang sesuatu, dalam bertindak pada berbagai situasi, dalam menentukan sasaran, dalam menilai dan lain sebagainya. Adanya keanekaragaman manusia ini membawa dinamika kehidupan, Perbedaan individual dalam kelompok dapat membawa pada sinergi yang kaya, namun dapat juga menimbulkan konflik yang menguras tenaga.

JENIS-JENIS KECERDASAN: KECERDASAN SPIRITUAL


Dalam buku klasiknya, an Essay on Man, Cassirer (1944) menguraikan bagaimana sejak zaman purba, manusia secara instinktif sudah menyadari dan memiliki kecenderungan untuk mencari sesuatu yang lebih ‘besar’ daripadanya. Manusia memiliki kebutuhan untuk terhubung (connect) dengan sesuatu yang lebih ‘besar’ dari dirinya. Pada orang-orang beragama ‘sesuatu’ itu biasa dimaksudkan sebagai Allah, Tuhan, Dewa dan lain sebagainya, sedangkan bagi yang tidak beragama seringkali dikaitkan dengan alam semesta atau kekuatan-kekuatan hebat lain yang ada. Berbeda dengan hewan lainnya, manusia memang cenderung mencari jawaban atas berbagai pertanyaan yang terkait dengan sesuatu yang lebih besar darinya, manusia memiliki kecenderungan dan kemampuan berpikir melampaui dirinya (transendental).

JENIS-JENIS KECERDASAN: KECERDASAN EMOSIONAL


Secara populer orang yang inteligen sering disebut sebagai orang yang cerdas, dan dikaitkan dengan kemampuan kognitif yang dimilikinya. Dan kecerdasan inilah yang dianggap menjanjikan keberhasilan. Namun dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai bahwa seorang yang cerdas tidak selalu berhasil. Seorang yang sangat cepat memecahkan soal matematika atau memiliki banyak pengetahuan namun dalam hidupnya tidak berhasil atau biasa-biasa saja. Hal ini pada tahun 1970 -1980an menggugah beberapa ahli (Gardner, Salovey, Mayer, Baron dalam Goleman, 1996) melakukan berbagai penelitian untuk menilai apa yang berada dibelakang kegagalan ini. Berdasarkan berbagai penelitian tadi Goleman (1996) mengajukan sebuah konsep yang segera menjadi sangat populer, yaitu konsep kecerdasan emosi (emotional intelligence).

JENIS-JENIS KECERDASAN: INTELIGENSI DAN IQ


Berbagai penelitian ilmu pengetahuan telah mengindikasikan bahwa otak meregulasi perilaku. Broca (19..), misalnya, menemukan bahwa pasien dengan gangguan pada bagian …… otaknya mengalami kesulitan bicara. Neuroscience meneruskan tradisi penelitian ini. Disiplin ilmu ini menemukan antara lain perilaku kreativitas, bermusik, matematika dan sebagainya merupakan hasil aktivitas bagian otak tertentu. Aktivitas-aktivitas tersebut dapat terjadi dan semakin baik sebagai hasil belajar, dan proses belajar ini disebutkan merupakan sebuah proses akibat fungsi inteligensi.

FUNGSI OTAK: DUA BELAHAN OTAK


Kemampuan berpikir manusia yang jauh melebihi kemampuan hewan termasuk mamalia lainnya terutama merupakan kontribusi dari bagian luar cerebral cortex. Walaupun mamalia lain juga memiliki cerebral cortex, namun cerebral cortex pada manusia lebih tebal dua kali lipat dan memiliki funsi dua kali lipat (Taylor, 2008). Cerebral cortex ini berkaitan erat dengan keutamaan karakter Kebijaksanaan dan Pengetahuan. Khususnya mengenai kreativitas, kaitan terdekat adalah dengan fungsi dan kerjasama antara dua belahan otak.

FUNGSI OTAK: TIGA SERANGKAI OTAK (THE TRIUNE BRAIN)


Menurut MacLean, seorang ahli neurologi mantan direktur dari Laboratory of the Brain and Behavior pada United States National Institute of Mental Health, otak berbagai spesies mengalami evolusi panjang. Otak manusia merupakan hasil evolusi terakhir yang paling canggih.

Berdasarkan penelitan yang panjang, MacLean (1990) mengajukan sebuah konsep yang diberi nama The Triune Brain (Tiga Serangkai Otak). Teori ini mulai dikembangkan pada tahun 1954 dan terus berkembang berdasarkan berbagai penelitian sampai akhir hayatnya. Menurut MacLean (1990), otak berevolusi dalam tiga periode besar dan evolusi ini membentuk tiga lapisan. Lapisan yang paling tua dikenal sebagai R-complex, lapisan kedua disebut Limbic System, dan yang terakhir Neocortex. Masing-masing lapisan memiliki karakter dan fungsi yang berbeda-beda namun saling berhubungan dan bekerjasama dalam menentukan perilaku yang akan ditampilkan oleh individu.

DEFINISI MANUSIA


Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial dan budaya. Pernyataan tersebut memberi pengertian bahwa manusia dapat dikenali dan dipahami secara individual atau personal dan juga dapat dikenali sebagai bagian dari kelompok, dan sebagai anggota masyarakat.

Sebagai makhluk Individu, Manusia adalah spesies tertinggi di bumi. Apa makna pernyataan ini? Jika manusia disebut sebagai spesies tertinggi, tentunya manusia memiliki kelebihan dibandingkan dengan spesies-spesies yang lebih rendah darinya. Pembahasan masalah ini biasanya akan membawa kita kepada pembahasan mengenai kemampuan berpikir dan bernalar manusia yang berkembang jauh melebihi kemampuan spesies lainnya. Manusia tidak hanya bergerak berdasarkan insting semata, melainkan mampu menggunakan nalar dan kemampuan berpikirnya dalam menjalankan hidup serta memecahkan berbagai masalah hidupnya sehingga kualitas hidup manusia melampaui kualitas hidup spesies-spesies lainnya.

MANAJEMEN ACTUATING


Dalam suatu perusahaan, kegiatan leading biasanya disertai dengan adanya kegiatan actuating yaitu proses untuk mengarahkan para karyawan untuk selalu terpacu dalam mencapai tujuan dari perusahaan baik yang ada dalam jangka pendek maupun yang ada pada jangka panjang.

Hal pertama yang harus dipahami sebelum melakukan actuating suatu perusahaan adalah dengan memahami pola perilaku dari perusahaan tersebut, dalam hal ini adalah perusahaan broker asuransi. Tentu saja hal ini menyangkut elemen – elemen dari organisasi baik yang terlihat berupa strategi, objectives, policies and procedures, maupun aspek tak terlihat seperti Attitudes, Perceptions, Group norms, dan lainnya.

STRATEGIC MANAGEMENT


·         Explain strategic management!
Strategic management is what managers do to develop the organization’s strategies. Strategies are the plans for how the organization will do whatever it is in business to do, how it will compete successfully, and how it will attract and satisfy its customers in order to achieve its goals.

FOUNDATIONS OF PLANNING


·         Define the nature and purposes of planning
Planning involves defining organization’s goal, establishing an overall strategy for achieving those goals, and developing plans for organizational work activities.
The four purposes of planning include:
1.       Providing direction
2.       Reducing uncertainty
3.       Minimizing wase and redundancy
4.       Establishing the goals or standards used in controlling

DECISION-MAKING


·         Describe the eight steps in the decision-making process!
The decision-making process consists of eight steps:
1.       Identify problem
2.       Identify decision criteria
3.       Weight the criteria
4.       Develop alternatives
5.       Analyze alternatives
6.       Select alternative
7.       Implement alternative
8.       Evaluate decision effectiveness

CHANGE AND INNOVATION


·         Compare and contrast views on the change process
Change is an occasional disruption in the normal flow of events and can be planned and managed as it happens. In onther ways, change is ongoing and managng it is a continual process.
Lewin’s three-step model says change can be managed by unfreezing the status quo (old behaviours), changing the new state, and refreezing the new behaviors.