Home » Posts filed under Pengetahuan Umum
Tampilkan postingan dengan label Pengetahuan Umum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengetahuan Umum. Tampilkan semua postingan
SILOGISME HIPOTESIS
Dalam logika, silogisme hipotetis memiliki dua penggunaan.
Dalam logika proposisional, silogisme mengungkapkan aturan-aturan penyimpulan,
sedangkan dalam sejarah logika ia berperan sebagai teori konsekuensi.
Silogisme hipotetis berbeda dengan silogisme kategoris
dan tunduk kepada aturan tersendiri. Dalam silogisme hipotetis, premis pertama
(premis mayor) menampilkan kondisi yang tak tentu (“jika P, maka Q”) atau masalah (“atau
P atau Q”; “P dan Q tidak dapat benar dua-duanya”). Premis pertama itu harus
diselesaikan secara memadai oleh premis kedua (premis minor) sehingga
kesimpulan yang sahih dapat dihasilkan. Penyelesaian masalah selalu dalam
bentuk afirmasi atau negasi.
DELAPAN HUKUM SILOGISME
Silogisme tunduk kepada delapan
hukum yang masing-masing diterapkan berikut ini. (Keterangan: P =
Predikat/mayor; S = Subjek/minor; M = Term tengah (Middle term); u = Universal; p = partikular; + = afirmatif; dan - = negatif.)
Hukum 1: Silogisme hanya mengandung tiga term.
Semua
tanaman (M1) adalah
hidup (P).
Semua batu (S) adalah
mineral (M2).
Jadi: Semua
batu (S) adalah/tidak
(?) hidup (P).
Buku (P) mempunyai halaman (M).
Rumah
(S) mempunyai halaman (M).
Jadi: Rumah (S) adalah
buku (P).
Halaman di sini bermakna ganda (equivocal), silogisme di atas mempunyai empat term.
BENTUK SILOGISME KATEGORIS
Bentuk dasar silogisme
kategoris ialah: Jika A adalah bagian
dari C maka B adalah bagian dari C (Adan B adalah anggota dari C).
Silogisme kategoris ini mengikuti hukum “Semua atau Tidak Sama Sekali” (All or None atau Dictum de Omni et Nullo); artinya, berlaku untuk seluruh anggota
kelas, atau tidak sama sekali. Tidak dikenal “ada sebagian” dan “tidak ada
sebagian”. Sebagai contoh, kalau kelas ikan memiliki insang, maka tidak mungkin
ada anggotanya yang tak berinsang; dan kalau kelas merpati adalah burung, maka
tak mungkin ada merpati yang bukan burung.
DEFINISI SILOGISME
Silogisme berasal dari kata Yunani syllogismos yang
berarti ‘kesimpulan’. Silogisme adalah jenis argumen logis yang kesimpulannya
diturunkan dari dua proposisi umum (premis) yang berbentuk prosisi kategoris.
Dilihat dari bentuknya, penilaian terhadap silogisme
adalah sahih (valid) atau tidak sahih
(invalid). Silogisme sahih jika
kesimpulannya dibuat berdasarkan premis-premisnya dengan bentuk-bentuk yang
tepat. Sedangkan penilaian benar (true)
diberikan jika silogisme valid dan klaimnya akurat (informasinya sesuai dengan
fakta). Perhatikanlah contoh berikut.
DEFINISI DAN KARAKTERISTIK ARGUMEN DEDUKTIF
Deduksi adalah bentuk argumen yang kesimpulannya niscaya mengikuti premis-premisnya. Lazimnya deduksi juga dipahami sebagai pembuatan pernyataan khusus berdasarkan pernyataan-pernyataan yang lebih umum. Pernyataan khusus itu disebut kesimpulan dan pernyataan-pernyataan yang lebih umum disebut premis. Dalam deduksi kesimpulan diturunkan dari premis-premisnya. Menerima premis tetapi menolak kesimpulan adalah tidak konsisten.
W.D ROSS MENGENAI INTUISI DAN KEWAJIBAN
Telah dibahas dua aliran besar dalam filsafat moral,
yakni pandangan deontologi dengan pandangan konsekuensialis. Dalam
bagian ini akan dibahas tentang bagaimana pandangan moral intuitif dari seorang
etikus bernama W.D Ross. Bila Kant menegaskan bahwa rasio praktis memungkinkan
kita memisahkan mana kebaikan dan mana keburukan, atau maxim kewajiban yang
harus kita lakukan, dalam pandangan Ross, ia menggunakan penjelasan intuisi.
Apa yang dimaksud dengan intuisi?
JOHN STUART MILL DAN KONSEP ETIKA UTILITARIAN
Teori
moral dalam filsafat dapat dipahami menjadi dua aliran besar, yang pertama adalah deontologis, seperti yang telah dibahas pada
bagian Immanuel Kant, yang kedua adalah kaum konsekuensialis. Apa yang
dimaksud dengan etika konsekuensialis? Pandangan konsekuensialis menyatakan
bahwa segala tindakan dianggap bernilai secara moral bila mempertimbangkan
hasil akhir dari tindakan tersebut. Tentunya pendekatan konsekuensialis kaum
utilitarian sangat bertolak belakang dengan konsep imperatif dari Immanuel Kant. Konsekuensialis justru menegaskan bahwa
suatu tindakan itu dapat dinilai baik bila menyebabkan kebahagiaan bagi
individu serta orang-orang disekitarnya. Motif terhadap apa yang dianggap
menyebabkan kebahagiaan dianggap oleh kaum konsekuensialis menjadi dasar dari
suatu perbuatan moral.
IMMANUEL KANT DAN ETIKA KEWAJIBAN
Dalam karyanya Critique of Practical Reason, Immanuel Kant membahas secara filosofis tentang apa yang dimaksud dengan moral. Prinsip moral dapat muncul dari berbagai sumber, diserap dari nilai-nilai agama, kaidah norma masyarakat, maupun dari hukum yang dibuat oleh negara. Hal-hal ini dapat menjadi referensi bagaimana seseorang bertingkah laku dan membedakan manakah baik dan buruk. Tetapi bagi Immanuel Kant, sikap etis tidak datang dari luar individu tersebut. Mengapa demikian? Ini berkaitan erat dengan era dimana Kant mempopulerkan filsafatnya, ia selalu berkata Sapere Aude! Bila diterjemaahkan, berarti beranilah berpikir secara mandiri, semangat ini tercermin juga didalam filsafatnya.
FUNGSI DAN KEGUNAAN ETIKA
Etika sebenarnya tidak secara langsung mengharuskan orang mengikuti hasil analisisnya. Hal ini dikarenakan etika sebagai bagian dari filsafat menekankan jika seseorang menyadari bahwa secara etis lebih baik untuk melakukan sesuatu, maka akan menjadi tidak rasional untuk orang tidak melakukannya. Artinya tidak ada intensi dari etika untuk menekan orang untuk melakukan suatu tindakan atau keputusan etis sesuai dengan pedoman-pedoman tertentu. Akan tetapi, ada kegunaan dari etika dapat dirumuskan.
KEGIATAN SOCIAL ACT FEUI TAHUN 2013 KE DESA SADENGKOLOT KABUPATEN BOGOR
Ditulis oleh: Indra Halim Saputra, FEUI 2013
Kegiatan Social Act 2013 yang merupakan kegiatan peduli sosial tahunan FEUI untuk setiap mahasiswa baru. Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk menumbuhkan jiwa sosial para mahasiswa baru dan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat di daerah terpencil yang bertujuan juga untuk memperlihatkan wujud nyata dari amanat yang harus diemban oleh para mahasiswa sebagai penggerak bangsa terutama bagi mahasiswa fakultas Ekonomi. Untuk kegiatan Social Act bagi mahasiswa baru 2013 sendiri dilaksanakan di desa Sadengkolot kabupaten Bogor. Acara ini dilangsungkan dalam 4 hari 3 malam.
EMPAT JENIS PERNYATAAN ETIKA
Pengkajian
terhadap permasalahan etis pada dasarnya bisa dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan sebagai berikut: Ketika
seseorang mengatakan "pembunuhan itu tidak baik" apa yang
dimaksudkannya sesungguhnya? Pertanyaan ini adalah pertanyaan sederhana, tetapi
hal ini adalah cara yang sangat berguna untuk mendapatkan gagasan yang jelas
tentang apa yang terjadi ketika orang berbicara tentang isu-isu etis.
REALISME ETIS DAN NON-REALISME ETIS
Ada satu persoalan penting di dalam etika, yaitu pernyataan etika itu objektif atau hal itu bergantung kepada subjek etika itu sendiri. Persoalan ini menghasilkan dua aliran besar terkait dengan cara melihat pernyataan etika atau kualitas etis tersebut, yaitu realisme etis dan nonrealisme etis (Callcut, 2009, 46).
1. Realisme Etis
Gagasan realisme etis berpusat pada manusia menemukan kebenaran etis yang memiliki eksistensi independen di luar dirinya. Konsekuensinya, realisme etis ini mengajarkan bahwa kualitas etis atau tidak ada secara independen dari manusia dan pernyataan etis memberikan pengetahuan tentang dunia objektif. Dengan kata lain, properti etis terlepas dari apa yang orang pikirkan atau rasakan. Hal ini disebut dengan fakta etis tentang fakta sebuah tindakan. Artinya, jika seseorang mengatakan bahwa tindakan tertentu salah, maka hal itu adalah kualitasnya yang salah dan itu harus ada di sana dan bersifat independen.
1. Realisme Etis
Gagasan realisme etis berpusat pada manusia menemukan kebenaran etis yang memiliki eksistensi independen di luar dirinya. Konsekuensinya, realisme etis ini mengajarkan bahwa kualitas etis atau tidak ada secara independen dari manusia dan pernyataan etis memberikan pengetahuan tentang dunia objektif. Dengan kata lain, properti etis terlepas dari apa yang orang pikirkan atau rasakan. Hal ini disebut dengan fakta etis tentang fakta sebuah tindakan. Artinya, jika seseorang mengatakan bahwa tindakan tertentu salah, maka hal itu adalah kualitasnya yang salah dan itu harus ada di sana dan bersifat independen.
PERBEDAAN ETIKA DAN MORALITAS
Ada dua kata yang seringkali rancu penggunaanya, yaitu etika dan moralitas. Etika dan moralitas memang dua kata berhubungan erat dan seringkali orang mengunakan dua kata tersebut secara bergantian, tetapi tidak tepat (Graham, 2010, 1). Kita dapat mema¬hami perbedaan antara dua kata tersebut dengan cara yang lebih baik, jika kita mencoba untuk memahami apa makna dua kata tersebut dari interpretasi yang paling dasar.
PENALARAN DALAM DASAR-DASAR LOGIKA
Penalaran adalah penarikan
kesimpulan berdasarkan alasan-asalan yang relevan. Alasan-alasan itu dapat
berupa bukti, data, informasi akurat, atau penjelasan tentang hubungan antara
beberapa hal. Penalaran berlangsung dalam pikiran. Ungkapan verbal dari
penalaran adalah argumentasi.
Dalam pasal ini akan
diuraikan dua jenis penalaran, syarat penalaran yang benar, dan kesalahan dalam
penalaran. Sebelum itu, penyimpulan langsung dan prinsip-prinsip logika yang
mendasari penalaran akan dijelaskan terlebih dahulu.
JENIS-JENIS PERNYATAAN KOMPLEKS DALAM DASAR-DASAR LOGIKA
Hubungan di antara proposisi atau pernyataan sederhana dalam pernyataan kompleks ditunjukkan oleh penggunaan kata penghubung seperti tidak, dan, atau, jika, dan maka. Kata-kata yang menghubungkan pernyataan-pernyataan sederhana—sehingga terbentuk satu pernyataan kompleks—dan menjelaskan hubungan-hubungan yang terdapat di antara pernyataan-pernyataan sederhana itu disebut kata penghubung logis atau kata penghubung kalimat. Kata penghubung itu digunakan untuk membangun struktur logika dari pernyataan kompleks.
PERNYATAAN SEDERHANA DAN PERNYATAAN KOMPLEKS DALAM DASAR-DASAR LOGIKA
Secara umum, berdasarkan proposisi yang dikandung, ada dua jenis pernyataan, yaitu pernyataan sederhana dan pernyataan kompleks. Pernyataan sederhana adalah pernyataan yang hanya mengandung satu proposisi, misalnya, “Anak itu menangis”. Pernyataan kompleks adalah pernyaataan yang mengandung lebih dari satu proposisi, misalnya, “Selain gemar membaca buku, Adi juga senang menulis cerita pendek”. Pernyataan ini mengandung dua proposisi, yaitu “Adi gemar membaca buku” dan “Adi senang menulis cerita pendek”.
PENGERTIAN KALIMAT, PERNYATAAN, DAN PROPOSISI DALAM DASAR-DASAR LOGIKA
Perhatikanlah kalimat-kalimat berikut. (1) “Hari ini cuaca cerah.” (2) “Apakah kamu sudah sarapan tadi pagi?” (3) “Jawab pertanyaan saya.” Kalimat-kalimat itu merupakan tiga kalimat yang berbeda. Kalimat (1) adalah kalimat berita, yaitu kalimat yang memberitakan hal tertentu. Kalimat (2) adalah kalimat tanya; isinya merupakan pertanyaan tentang hal tertentu. Kalimat (3) adalah kalimat perintah yang isinya menyerukan atau memerintahkan orang untuk melakukan hal tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari, untuk berkomunikasi kita menggunakan kalimat, baik kalimat berita, kalimat perintah, maupun kalimat tanya. Secara umum, kalimat didefinisikan sebagai: serangkaian kata yang disusun berdasarkan aturan-aturan tata bahasa dalam suatu bahasa, dan dapat digunakan untuk tujuan menyatakan, menanyakan, atau memerintahkan sesuatu hal.
TERM, DIVISI, DAN DEFINISI DALAM DASAR-DASAR LOGIKA
TERM
Setiap hal yang diinderai dan dipersepsi dibentuk oleh pikiran menjadi ide. Hasil dari pembentukan ini adalah konsep. Setiap konsep ditandakan dalam bentuk term. Rangkaian term yang bermakna adalah pernyataan. Term dan pernyataan merupakan bagian dari bahasa. Bahasa adalah sarana bagi manusia untuk menyampaikan kepada orang lain dan menerima ide dari orang lain.
Setiap hal yang diinderai dan dipersepsi dibentuk oleh pikiran menjadi ide. Hasil dari pembentukan ini adalah konsep. Setiap konsep ditandakan dalam bentuk term. Rangkaian term yang bermakna adalah pernyataan. Term dan pernyataan merupakan bagian dari bahasa. Bahasa adalah sarana bagi manusia untuk menyampaikan kepada orang lain dan menerima ide dari orang lain.