MANAJEMEN ACTUATING
Dalam suatu perusahaan, kegiatan leading biasanya disertai dengan adanya kegiatan actuating yaitu proses untuk mengarahkan para karyawan untuk selalu terpacu dalam mencapai tujuan dari perusahaan baik yang ada dalam jangka pendek maupun yang ada pada jangka panjang.
Hal pertama yang harus dipahami sebelum melakukan actuating suatu perusahaan adalah dengan memahami pola perilaku dari perusahaan tersebut, dalam hal ini adalah perusahaan broker asuransi. Tentu saja hal ini menyangkut elemen – elemen dari organisasi baik yang terlihat berupa strategi, objectives, policies and procedures, maupun aspek tak terlihat seperti Attitudes, Perceptions, Group norms, dan lainnya.
Hal pertama yang harus dipahami sebelum melakukan actuating suatu perusahaan adalah dengan memahami pola perilaku dari perusahaan tersebut, dalam hal ini adalah perusahaan broker asuransi. Tentu saja hal ini menyangkut elemen – elemen dari organisasi baik yang terlihat berupa strategi, objectives, policies and procedures, maupun aspek tak terlihat seperti Attitudes, Perceptions, Group norms, dan lainnya.
Selain itu, dalam suatu penelitian telah terbukti bahwa munculnya satisfaction dari karyawan akan mengindikasikan munculnya performance yang lebih baik. Oleh karena itu, perusahaan asuransi tersebut menggunakan pendekatan informal dalam struktur perusahaan dengan tujuan untuk menjaga satisfaction dari karyawan. Hal tersebut juga ditunjang dengan berbagai insentif lain berupa sistem bonus yang diharapkan mampu mencegah terjadinya absentiism atau turnover.
Komunikasi dalam perusahaan juga tetap dijaga dengan menjaga keakraban antar karyawan. Disini, peran komunikasi terbantu dengan adanya teknologi yaitu penggunaan handphone.
Dilain hal, manager baertanggung jawab untuk selalu memotivasi karyawan, dari wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa perusahaan asuransi tersebut menganut teori Herzberg yang mana dalam pelaksanaannya cenderung untuk menjaga satisfaction dari perusahaan dengan selalu mengedepankan berbagai motivating factors seperti achievement, recognition, dan responsibility dari internal karyawan sendiri. Perusahaan beranggapan bahwa dengan menjaga kepuasan karyawan, maka performanca dan benefit perusahaan akan terjaga pula.
Lalu, perusahaan tersebut juga menggunakan teori motivasi berupa goal-setting theory, dilihat dari prosedur pengangkatan manajer baru yang mengedepankan performa dari karyawan dahulu sebelum melihat dari aspek – aspek lainnya. Dari situ, perusahaan memberikan penghargaan kepada karyawan berupa promosi jabatan jika target yang diberikan dapatdipenuhi oleh karyawan tersebut.
Dari segi leadership, perusahaan asuransi tersebut menggunakan tipe democratic yaitu suatu keputusan yang akan diambil oleh perusahaan dipilih dengan meminta masukan dari para karyawan yang nantinya manajer akan menentukan keputusan mana yang akan diambil. Lalu, dari berbagai indikator perilaku dari leadership perusahaan tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan tersebut berfokus pada orang. Hal ini mungkin juga dikarenakan bisnis asuransi yang dilakukan berkaitan dengan jasa sehingga yang paling penting adalah hubungan dari perusahaan dengan pelanggan.
Artikel ini dapat dicopy-paste atau disebarluaskan. Namun, selalu cantumkan http://darikelas.blogspot.com/ sebagai sumber artikel.
Jadilah seorang pembaca yang baik dengan memberi komentar setelah membaca artikel ini. Kontribusi Anda dapat membantu kami untuk mengembangkan blog ini.
Like Facebook Page dan Follow Twitter-nya ya.
0 komentar:
Posting Komentar