MENGEKSPRESIKAN DIALOG PARA TOKOH DALAM PEMENTASAN DRAMA (BAGIAN I)


Dalam pementasan drama, salah satu hal yang perlu dipersiapkan adalah naskah drama atau teks drama. Naskah drama adalah suatu cerita tertulis untuk dipentaskan di panggung, layar atau radio. Naskah drama harus mengandung unsur-unsur penting, yaitu tema, plot, dan pelaku. Tema ditampilkan dengan media dialog dan tingkah laku yang disertai elemen-elemen konflik, ketegangan, dan membangunkan respon emosional yang jelas pada penonton.

Naskah drama biasanya menggunakan kalimat-kalimat langsung yang lengkap dengan penjelasan tentang sikap, gerakan, latar, dan cara pengungkapan kalimat yang harus dilakukan pada pelakunya.

Pada umumnya, drama terdiri atas beberapa babak dan tiap babak terdiri atas beberapa adegan. Dikatakan pada umumnya, karena ada drama yang hanya terdiri atas beberapa adegan drama yang demikian langsung menyebutkan identitas pada sampul judul, misalnya drama sebabak "Petang di Taman" karya Iwan Simatupang, dengan demikian, babak merupakan bagian dari drama.

Adegan yaitu suatu rangkaian peristiwa atau kejadian yang ditandai dengan hadirnya tokoh baru atau kepergian seorang tokoh dalam cerita. Jadi, kepergian atau kehadiran tokoh baru merupakan ciri pergantian adegan. Setiap adegan ada dialog atau percakapan dan keterangan lakuan (gerak) yang harus dilakukan oleh para tokoh. Melalui percakapan dan lakuan tokoh itulah kisah drama dapat sampai kepada penonton. Maka dikatakan drama apabila naskah tersebut sudah dipentaskan di atas panggung.

Secara konvensional (umumnya), sebuah drama selalu diawali dengan paparan tentang tokoh dan latar. Cerita kemudian menuju gawatan, yaitu munculnya persoalan (konflik). Persoalan terus berkembang sehingga mencapai puncak (klimaks) sebelum menjadi antiklimaks. Akhirnya, cerita pun selesai setelah ada pemecahan (selesaikan atau resolusi).


Twitter: @darikelas
Facebook: Dari Kelas

0 komentar:

Posting Komentar