DEFINISI, PROSES, DAN PENYEBAB KONFLIK


Secara etimologis kata konflik berasal dari kata ‘configere’ yang artinya saling memukul. Secara sosiologis konflik merupakan suatu proses sosial sedikitnya melibatkan dua orang atau kelompok di mana salah satu pihak mempunyai keinginan untuk menyingkirkan dan menghancurkan salah satu pihak lainnya. Dari segi psikologis konflik merupakan suatu mekanisme psikologis dasar yang berpusat disekitar tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Menurut Soejono Soekanto, konflik adalah suatu proses social individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan Dari pembahasan mengenai definisi konflik tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa konflik yang terjadi antara KPK dan Polri merupakan suatu perbedaan atas tujuan-tujuan, kepentingan dan keinginan dari masing-masing institusi. 


PROSES KONFLIK

Proses terjadinya konflik:

  • Konflik masih tersembunyi, di mana pihak-pihak yang terlibat masih menyembunyikan dan belum mengekspresikan pertentangan pada objek konflik.
  • Terjadi sesuatu yang memicu timbulnya konflik, seperti terjadi sebuah kejadian dimana objek konflik mulai muncul ke permukaan akibat salah satu pihak secara sengaja atau tidak sengaja mengekspresikan objek konflik tersebut.
  • Interaksi memanas dan menimbulkan adanya show off force, saat objek konflik mulai muncul ke permukaan masing-masing pihak menggunakan pola perilaku tertentu dalam  menghadapi konflik. Salah satu bentuk show off force yang sangat memungkinkan ketika situasi konflik memanas adalah melalui sindiran, saling mengumpat, mencari teman dan lain sebagainya.
  • Konflik mulai memuncak di mana masing-masing pihak menggunakan kekerasan dan peraturan tidak lagi mengikat pihak-pihak tersebut (dilanggar) seperti terjadinya pembatalan kontrak kerja (paling maksimal)
  • Setelah konflik memuncak disini mulai dikenal stakeholders yang berperan sebagai pihak ketiga untuk meredakan konflik.
  • Fase terakhir adalah dimana masing-masing pihak saling mengevaluasi dan menganalisa apa yang sudah terjadi dan akan memperbaiki agar objek konflik tidak kembali muncul dan merusak struktur yang telah ada.


PENYEBAB KONFLIK

Ada beberapa penyebab konflik, diantaranya:
  1. Keterbatasan sumber, manusia adalah makhluk yang tidak pernah merasa puas dan akan selalu membutuhkan sumber daya untuk melengkapi kebutuhannya namun sumber daya yang terbatas inilah yang nantinya akan membuat manusia satu dan lainnya saling berkompetensidan akan manimbulkan konflik.
  2. Tujuan yang berbeda, konflik terjadi karena masing-masing pihak memiliki tujuan yang berbeda atau bisa saja masing-masing pihak memiliki tujuan yang sama namun cara pencapaiannya yang berbeda, kondisi ini juga dapat menimbulkan konflik.
  3. Saling tergantung atau interdependesi tugas, konflik dapat terjadi karena pihak yang terlibat konflik memiliki tugas yang tergantung satu sama lain yang dapat terjadi jika masing-masing pihak tidak saling bekerjasama dalam mencapai suatu tujuan
  4. Diferensiasi organisasi, konflik dapat terjadi karena adanya ketimpangan dalam pembagian tugas dalam birokrasi organisasi dan spesialisasi tenaga kerja pelaksananya.
  5. Kepribadian, sifat seseorang yang selalu curiga, sombong, egois, merasa paling benar, kurang dapat mengendalikan emosi dan selalu befikir negative dapat dengan mudah menimbulkan konflik


Artikel ini dapat dicopy-paste atau disebarluaskan. Namun, selalu cantumkan http://darikelas.blogspot.com/ sebagai sumber artikel.
  
Jadilah seorang pembaca yang baik dengan memberi komentar setelah membaca artikel ini. Kontribusi Anda dapat membantu kami untuk mengembangkan blog ini.

Terima kasih telah berkunjung ke Dari Kelas.

Twitter: @darikelas
Facebook: Dari Kelas

0 komentar:

Posting Komentar