METODE KUALITATIF DAN KUANTITATIF TERKAIT FENOMENA SOSIAL


A. METODE KUANTITATIF

Metode Kuantitatif adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Menurut Fraenkel dan Wallen (1993) penelitian kuntitatif:

"Research in which investigator attempts to study naturally according phenomena in all their complexity."

Untuk dapat melakukan pengukuran, fenomena social dijabarkan ke dalam beberapa komponen masalah, variable dan indicator. Penelitian metode kuantitatif menggunakan symbol-simbol atau angka-angka yang berhubungan dengan fenomena yang akan diteliti dan dapat dihitung menggunakan teknik perhitungan secara matematik untuk mendapatkan suatu kesimpulan.

Metode Analisis Kuantitatif

Tujuan pemecahan
Alat analisis kuantitatif
Melihat perbandingan
Analisis varian (Anova)
Mengetahui hubungan
Analisis korelasi, regresi
Mengetahui sebab kausal
Analisis jalur, Structural Equation- Model.
Melihat kecenderungan
Mean, median, modus, standar- deviasi, tabulasi silang, table.
Mengelompokkan/mereduksi- variable/Indikator
Analisis factor
Mengelompokkan -obyek/kasus
Analisis klaster
Pemetaan obyek/kasus
Analisis MDS, Klaster Kanonikal

Metode penelitian kuantitatif memiliki 4 asumsi, yaitu:

  1. Fakta social memiliki realitas objektif.
  2. Keunggulan metode.
  3. Variabel dapat diidentifikasi dan hubungannya dapat diukur.
  4. Etik/sudut pandang luar.

Tujuan dari metode ini adalah untuk menjelaskan suatu masalah dan menghasilkan generalisasi. Generalisasi adalah suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang diperkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan oleh metode perkiraan atau estimasi yang umumnya terdapat pada statististika induktif.


B. METODE KUALITATIF

Metode kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisa fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok (Sukmadinata:2005). Penelitian kualitatif juga bisa diartikan sebagai riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Teknik pengumpulan data kualitatif diantaranya adalah interview (wawancara), quesionere (pertanyaan-pertanyaan/kuesioner), schedules (daftar pertanyaan), dan observasi (pengamatan, participant observer technique), penyelidikan sejarah hidup (life historical investigation), dan analisis konten (content analysis).

Karakteristik Penelitian Kualitatif yaitu :
  1. Setting/latar alamiah atau wajar dengan konteks utuh (holistik).
  2. Instrumen penelitian berupa manusia (human instrument).
  3. Metode pengumpulan data observasi sebagai metode utama.
  4. Analisis data secara induktif.
  5. Proses lebih berperanan penting daripada hasil.
  6. Penelitian dibatasi oleh fokus.
  7. Desain penelitian bersifat sementara.
  8. Laporan bernada studi kasus.
  9. Interpretasi ideografik.

Metode penelitian kualitatif memiliki 4 asumsi, yaitu:
  1. Realitas bentuk secara social.
  2. Keunggulan subjek persoalan.
  3. Variabel bersifat kompleks, saling tumpang tindih, sukar untuk diukur.
  4. Emik/sudut pandang terdalam.

Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif.


C. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN METODE KUANTITATIF

Kelebihan
  1. Banyak gejala yang hanya dapat diselidiki dengan observasi, hasilnya lebih akurat dan sulit dibantah.
  2. Banyak objek yang hanya bersedia diambil datanya hanya dengan observasi, misalnya terlalu sibuk dan kurang waktu untuk diwawancarai atau menisci kuisioner.
  3. Kejadian serempak dapat diamati dan dicatat serempak pula dengan memperbanyak observer.
  4. Banyak kejadian yang dipandang kecil yang tidak dapat ditangkap moleh alat pengumpul data yang lain, yang ternyata sangat menentukan hasil penelitian.

Kelemahan
  1. Observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat.
  2. Kelemahan-kelemahan observer dalam pencatatan.
  3. Banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama yang menyangkut kehidupan pribadi yang sangat rahasia.
  4. Observasi sering menemukan observer yang bertingkah laku baik dan menyenangkan karena tahu dia sedang di observasi.
  5. Banyak gejala yang hanya dapat diamati dalam keadaan tertentu sehingga dapat terjadi gangguan yang menyebabkan observasi tidak dapat dilakukan.


E. MIXED METHOD

Dapatkah Metode Kuantitatif dan Kualitatif Digabung dalam suatu Penelitian? Setiap metode penelitian memiliki keunggulan dan kekurangan. Oleh karena itu, metode kuantitatif dan kualitatif keberadaannya tidak perlu dipertentangkan karena keduanya saling melengkapi satu sama lain.

Berdasarkan pada paradigma, karakteristik dan proses penelitiannya, kedua metode di atas agaknya memang sulit digabungkan dalam satu proses penelitian yang bersamaan. Bahkan secara tegas Thomas D Cook & Charles Reichardt (1978) menyimpulkan bahwa metode kuantitatif dan kualitatif tidak akan pernah dipakai bersama-sama, karena kedua metode tersebut memiliki paradigma, proses penelitian dan karakteristik yang berbeda dan perbedaannya bersifat mutually exclusive.

Namun demikian, menurut Prof. Sugiyono (2006: 38) kedua metode tersebut dapat digunakan bersama-sama atau digabungkan dalam suatu penelitian yang bersamaan, dengan catatan sebagai berikut:
  1. Dapat digunakan bersama untuk meneliti pada objek yang sama, tetapi tujuannya berbeda. Misalnya metode kualitatif digunakan untuk menemukan hipotesis, sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis;
  2. Dapat digunakan secara bergantian secara bertahap. Misalnya dalam proses pengumpulan data, penentuan sumber informan, dan lain sebagainya;
  3. Dapat digunakan untuk secara bergantian untuk mengecek atau memperkuat validitas data. Misalnya sudah terkumpul data melalui kuesioner (kuantitatif), maka untuk memperkuatnya dilengkapi dengan observasi atau wawancara (kualitatif) kepada responden yang menjawab kuesioner tersebut;
  4. Dapat digunakan secara bersamaan, asalkan kedua metode tersebut diperjelas langkah-langkah penggunaannya dan dipahami dengan jelas. Termasuk juga, penelitinya sudah berpengalaman luas. Bagi peneliti pemula, sebaiknya dipikir-pikir dulu untuk menggabungkan keduanya.


Artikel ini dapat dicopy-paste atau disebarluaskan. Namun, selalu cantumkan http://darikelas.blogspot.com/ sebagai sumber artikel.
  
Jadilah seorang pembaca yang baik dengan memberi komentar setelah membaca artikel ini. Kontribusi Anda dapat membantu kami untuk mengembangkan blog ini.

Terima kasih telah berkunjung ke Dari Kelas.

Twitter: @darikelas
Facebook: Dari Kelas

0 komentar:

Posting Komentar