PEMIMPIN SEBAGAI PENGAMBIL KEPUTUSAN YANG TEPAT


Menjadi pemimpin artinya seseorang haruslah dapat mengambil keputusan secara tepat untuk keberlangsungan negaranya. Dalam pengambilan keputusan, pemimpin harus memperhatikan cara dalam pengambilan keputusan, hasil keputusan dan kemampuan menyampaikan hasil keputusan. Hasil keputusan seorang pemimpin akan diterima oleh orang-orang yang dipimpinnya, tergantung dari bagaimana cara atau proses keputusan itu diambil. Karena kewenangan yang dimiliki oleh pemimpin itu merupakan kewenangan yang diberikan oleh orang-orang yang dipimpin, maka proses pengambilan keputusan harus dapat dikontrol dan dipertanggung-jawabkan kepada yang memberi wewenang. Oleh karena itu proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemimpin harus selaras dengan nilai-nilai dan cita-cita organisasi atau komunitas.

Proses pengambilan keputusan yang dilakukan seorang pemimpin haruslah transparan dan dapat diukur. Proses pengambilan keputusan yang tidak transparan dan tidak dapat diukur, akan menyebabkan pemimpin kehilangan legitimasinya dan pada akhirnya menjadikan negara yang dipimpinnya menjadi negara otoriter.

Untuk menghasilkan proses pengambilan keputusan yang baik, transparan dan terukur, pemimpin harus menetapkan suatu mekanisme dan nilai-nilai yang menjadi acuan pengambilan yang dapat diakses oleh orang-orang yang dipimpin. Akses terhadap mekanisme dan nilai-nilai yang menjadi acuan dalam pengambilan keputusan ini akan memungkinkan terjadinya kontribusi dan partisipasi untuk mendukung keputusan pemimpin. Kontribusi dan partisipasi ini akan semakin memperkokoh legitimasi pemimpin dan kualitas keputusan-keputusan yang dihasilkannya.

Pengambilan keputusan merupakan proses yang dilakukan untuk menjawab keinginan-keinginan berbagai pihak. Pengambilan keputusan tidaklah mudah karena sering menyangkut kepentingan banyak orang. Tidak ada sesuatu yang pasti dalam pengambilan keputusan . Pemimpin harus memilih di antara alternatif yang ada dan kemungkinan implikasi atau akibat suatu pengambilan keputusan tertentu.

Proses pengambilan keputusan yang baik tidak dapat dijadikan jaminan bahwa keputusan-keputusan yang dihasilkan akan baik pula. Seorang pemimpin haruslah  memiliki kemampuan menghimpun dan menyeleksi informasi/data dengan baik agar menghasilkan data yang akurat. Tidak hanya data yang akurat, tetapi kepentingan dan motivasi dalam pengambilan keputusan juga mempengaruhi hasil keputusan. Jika kepentingan dan motivasi pemimpin buruk, maka hasil keputusan juga akan bertentangan. Setelah mendapatkan data yang akurat, pemimpin memikirkan cara-cara alternative yang dimungkinkan dapat ditempuh dalam rangka pengambilan keputusan. Setelah menemukan alternative yang memungkinkan, pemimpin juga mencari cara pemecahan dari alternatif-alternatif yang telah diolah dengan matang, kemudian dapat menentukan apa yang harus dilakukan dengan menilai dampak apa saja yang akan timbul dari pengambilan keputusan tersebut.


Artikel ini dapat dicopy-paste atau disebarluaskan. Namun, selalu cantumkan http://darikelas.blogspot.com/ sebagai sumber artikel.
  
Jadilah seorang pembaca yang baik dengan memberi komentar setelah membaca artikel ini. Kontribusi Anda dapat membantu kami untuk mengembangkan blog ini.

Terima kasih telah berkunjung ke Dari Kelas.

Twitter: @darikelas
Facebook: Dari Kelas

0 komentar:

Posting Komentar