LANDASAN TEORI ANGGARAN PENJUALAN
Perusahaan
umumnya memulai proses penyusunan anggaran induk dengan menyusun anggaran
penjualan karena anggaran penjualan akan mempengaruhi penyusunan anggaran
produksi, anggaran biaya produksi, anggaran beban operasi, anggaran laba rugi
,anggaran kas, dan neraca.
Namun
demikian, perusahaan kadang memulai penyusunan induk dengan membuat anggaran
produksi terlebih dahulu karena adanya keterbatasan dalam kemampuan finasial
perusahaan (Adiputro dan Asri,1996). Jadi dalam hal ini unit yang akan dijual
ditentukan oleh kondisi keuangan perusahaan yang ada untuk membeli bahan baku,
membayar gaji tenaga kerja langsung, dan biaya overhead.
Anggaran
penjualan menyajikan informasi tentang perkiraan jumlah barang jadi yang akan
dijual oleh perusahaan dan harga jual yang diharapkan diperleh untuk priode
anggaran mendatang.
Penjualan
adalah komponen yang paling sulit diprediksi. Permintaan bergantung pada kekuatan yang berada di luar kendali
manajemen, ketidakpastian membuat
perkiran penjualan menjadi titik penting dari proses perencanaan.
Mempersiapkan anggaran ini menggunakan pendekatan dari dua sudut yang berbeda
yaitu:
1. Menilai dan mengevaluasi pengaruh eksternal.
2. Mempertimbangkan pengaruh internal.
Kedua
pengaruh ini digabungkan ke dalam anggaran penjualan yang memungkinkan.
Pengaruh eskternal meliputi trend umum dalam aktivitas individual, tindakan
pesaing, daya beli, perubahan gaya hidup, dan lain lain. Ada beberapa pengaruh
internal dalam anggaran penjualan :
Mengestimasikan Penjualan
Salah satu
metode untuk megestimasikan penjualan adalah persiapan estimasi penjualan oleh
masing-masing tenaga penjualan. Semua tenaga penjualan mengestimasikan
penjualan di area mereka untuk diserahkan kepada manajer area yang akan
dikonsolidasikan dan disesuaikan.
Kemudian
diteruskan kepada manajer pemasaran umum untuk disesuaikan lebih lanjut. Selama
persiapan anggaran, adalah biasa jika estimasi penjualan direvisi beberapa
kali. Estimasi finansial cenderung lebih baik ketika prediksi dari berbagai
sumber. Estimasi dimulai dari faktor-faktor:
- Penjualan perusahaan di tahun-tahun lalu per kelompok produk dan marjin.
- Volume penjualan.
- Faktor luar
biasa yang mempengaruhi penjualan di masa lalu.
Penyusunan
anggaran penjualan mengharuskan perusahaan untuk memperkirakan jumlah unit yang
akan dijual dan harga jualnya untuk dalam satu priode anggaran. Terdapat
beberapa metode yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperkirakan
penjualan dalam satu priode anggaran. Metode-metode tersebut dapat dibagi
menjadi dua kelompok besar, yaitu metode kualitatif dan kuantitatif.
Salah satu
contoh penggunaan metode kuantitatif adalah mengumpulkan semua tenaga penjual (salesman/salesperson) yang ada
diperusahaan dan menanyakan kepada mereka tentang target penjualan yang dapat
dicapai oleh mereka di tahun depan.
Metode Rata-Rata Bergerak
Menggunakan sejumlah data dari masa lalu untuk memperoleh perkiraan hasil dimasa datang. Metode ini akan sangat bermanfaat apabila kita dapat memastikan bahwa permintaan pasar akan tumbuh secara stabil untuk priode masa mendatang.
Metode Trend Moment
Metode trend moment menggunakan persamaan Y= a + bx. Untuk mencari nilai
a dan b, digunakan persamaan dibawah ini:
n
Y= n . a
+ b . X
n
XY = a
. X + b . X2
Ket:
n = jumlah data yang dianalisis
Y = penjualan dalam unit
X = 0,1,2,3...
XY = nilai perkalian X dan Y
X2 = penguadratan nilai X
a = konstanta atau garis intercept
Metode Perkiraan Asosiasitif : Regresi dan Analisis Kolerasi
Metode ini lebih baik apabila dibandingkan dengan metode time series yang
hanya menggunakan data-data di masa lalu. Penjualan produk dan jasa perusahaan
dapat dipengaruhi berbagai faktor seperti biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh
perusahaan, harga jual produk dan jasa pesaing, dan lain-lainnya.
Jadilah seorang pembaca yang baik dengan memberi komentar setelah
membaca artikel ini. Kontribusi Anda dapat membantu kami untuk
mengembangkan blog ini.
Terima kasih telah berkunjung ke Dari Kelas.
0 komentar:
Posting Komentar