SUMBER DAYA ALAM YANG TIDAK DAPAT DIPERBARUI


Seperti juga sumber daya alam yang dapat diperbarui, sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui harus kita jaga lebih hati-hati. Penggunaan sumber daya alam ini harus lebih bijaksana. Mengapa? Karena sumber daya alam ini terdapat dalam jumlah terbatas. Jika kita tidak memperhatikan kelestariannya, maka sumber daya alam ini bisa saja punah.

Yang termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah bahan tambang dan minyak bumi.
Kita akan belajar mengenal dua jenis sumber daya alam tersebut.


1. BAHAN TAMBANG

Bahan tambang disebut juga sebagai bahan galian. Bahan tambang ini terbentuk secara alami dalam waktu jutaan tahun. Manusia tidak bisa membuat bahan tambang. Karena itu, bahan tambang dikatakan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.

Beberapa contoh bahan tambang adalah alumunium, besi, tembaga, merkuri, emas, perak, permata, dan lain-lain. Bahan tambang ini hanya digunakan sebagai bahan baku industri. Barang-barang yang ada di rumah kita tentu juga banyak yang bahannya dari bahan tambang. Misalnya, panci dan penggorengan milik ibu terbuat dari alumunium. Perhiasan milik ibu atau milik kita terbuat dari emas atau perak. Rangka sepeda kita terbuat dari besi, dan masih banyak lagi contoh yang lain.


2. MINYAK BUMI

Minyak bumi terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengendap dalam lapisan bumi. Seperti juga bahan tambang, minyak bumi juga terbentuk jutaan tahun. Minyak bumi sangat diperlukan bagi manusia sebagai sumber energi.

Listrik yang kita perlukan setiap hari memerlukan sumber energi yang asalnya dari minyak bumi. Mobil, kompor, dan sepeda motor yang kita gunakan juga memerlukan bahan bakar. Bahan bakar itu berasal dari minyak bumi. Bayangkan jika sumber energi itu habis? Tentu kita semua akan kesulitan.


Artikel ini dapat dicopy-paste atau disebarluaskan. Namun, selalu cantumkan http://darikelas.blogspot.com/ sebagai sumber artikel.

Jadilah seorang pembaca yang baik dengan memberi komentar setelah membaca artikel ini. Kontribusi Anda dapat membantu kami untuk mengembangkan blog ini.

Terima kasih telah berkunjung ke Dari Kelas.

Twitter: @darikelas
Facebook: Dari Kelas

0 komentar:

Posting Komentar