DELAPAN HUKUM SILOGISME


Silogisme tunduk kepada delapan hukum yang masing-masing diterapkan berikut ini. (Keterangan: P = Predikat/mayor; S = Subjek/minor; M = Term tengah (Middle term); u = Universal; p = partikular; + = afirmatif; dan - = negatif.)

Hukum  1: Silogisme hanya mengandung tiga term.
Semua tanaman  (M1)  adalah hidup  (P).
Semua batu (S)  adalah mineral  (M2).
Jadi:  Semua batu  (S)  adalah/tidak (?)  hidup (P).

Buku (P) mempunyai halaman  (M).
Rumah  (S)  mempunyai halaman  (M).
Jadi:  Rumah  (S)  adalah buku (P).

Halaman di sini bermakna ganda (equivocal), silogisme di atas mempunyai  empat term.

Hukum  2:  Term mayor atau term minor tidak boleh menjadi universal dalam kesimpulan jika dalam premis hanya bersifat pertikular.

uM  +   pP            Semua manusia adalah hewan.
uS      uM           Tak ada binatang yang manusia.
uS      uP            Tak ada binatang yang hewan.
Yang salah adalah  P (disebut  illicit mayor).

 uM    uP           Tiada burung yang menyusui.
uM   +  pS           Semua burung adalah  hewan berkaki dua.
uS       uP          Tiada hewan berkaki dua yang menyusui.
 Yang salah adalah  S (disebut  illicit  minor).

Hukum  3:  Term tengah tidak boleh muncul dalam kesimpulan.
M    +    P      Aristoteles  adalah filsuf.
M    +    S      Aristoteles adalah misikin.
M    +  S/P     Aristoteles adalah filsuf yang miskin.

M dalam silogisme itu tidak lagi berfungsi sebagai pembanding, melainkan menjadi salah satu bagian dari kesimpulan.  Dengan demikian, kesimpulan yang terjadi bukanlah merupakan putusan baru.

Hukum 4: Term tengah harus digunakan sebagai proposisi universal dalam premis-premis, setidak-tidaknya satu kali.

uP    +    pM    Semua orang mati.
uS    +    pM   Semua artis mati.
uS    +    pP    Semua artis adalah orang.

Silogisme ini seakan-akan benar, oleh karena kebetulan posisi term-term itu adalah sebagai berikut:
M (mati) mempunyai ekstensi yang paling benar.
P (orang) mempunyai ekstensi yang lebih kecil dan termasuk dalam M.
S (artis) mempunyai ekstensi yang paling kecil dan termasuk dalam  P.
Tetapi perhatikanlah silogisme berikut:
uP    +    pM    Semua orang mati.
uS    +    pM    Semua kucing mati.
uS    +    pP     Semua kucing adalah orang.

Dalam silogisme ini, kesalahannya sangat nyata karena walaupun  P  (orang)  dan  S (kucing) sama-sama termasuk dalam ekstensi dari  M  (mati), tetapi  P  dan  S tidak saling meliputi (berdiri sendiri-sendiri). Pelanggaran hukum  4, seperti yang terdapat dalam kedua silogisme di atas, disebut  Undistributed Middle

Hukum 5: Jika kedua premis afirmatif, maka kesimpulan juga afirmatif.
M   +    P     Semua mamalia menyusui.
S    +    M    Beberapa kuda adalah mamalia.
S    -    P     Beberapa kuda tidak menyusui.

Hukum 6: Tidak boleh kedua premis negatif, setidaknya salah satu harus afirmatif.
M   -    P     Tiada binatang yang batu.
S     -    M   Tiada intan yang binatang.
S     -    P    Tiada intan yang batu.

Hukum 7: Kalau salah satu premis negatif, kesimpulan harus negatif.  Kalau salah satu premis partikular, kesimpulan harus partikular.

Fase  I.
P     -     M    Tiada perokok yang bebas nikotin.
S     +     M    Balita bebas nikotin.
S     +     P      Balita adalah perokok.

Fase  II.
M    +    P     Semua manusia adalah mahluk rasional.
pS   +    M    Sebagian hewan adalah manusia.
uS   +    P     Semua hewan adalah mahluk rasional.

M    -    P     Tiada karbon yang putih.
pS   +    M    Sebagian zat padat adalah karbon.
uS    -    P    Tiada zat padat yang putih.

Hukum 8: Tidak boleh kedua premis partikular, setidaknya salah satu harus universal.
pM   +    pP     Beberapa orang adalah tukang becak.
pS    +    pM    Beberapa  bule adalah orang.
pS    +    pP     Beberapa bule adalah tukang becak.

Silogisme itu dapat benar walaupun kedengarannya agak janggal (mungkin saja ada orang bule yang bekerja sebagai tukang becak).  Tetapi kalau kata-kata tukang becak diganti dengan berkulit hitam, maka kesalahan karena pelanggaran hukum ke-8 ini akan sangat nyata.
pM    +    pP     Beberapa pakar agama adalah orang Indonesia.
pS     -    uM    Beberapa penduduk Depok bukan pakar agama.
pS     -    uP     Beberapa penduduk Depok bukan orang Indonesia.


Artikel ini dapat dicopy-paste atau disebarluaskan. Namun, selalu cantumkan http://darikelas.blogspot.com/ sebagai sumber artikel.
  
Jadilah seorang pembaca yang baik dengan memberi komentar setelah membaca artikel ini. Kontribusi Anda dapat membantu kami untuk mengembangkan blog ini.

Terima kasih telah berkunjung ke Dari Kelas.
 
Like Facebook Page dan Follow Twitter-nya ya.
Twitter: @darikelas
Facebook: Dari Kelas

1 komentar: