MENGAPA ILMU FILSAFAT DIPERLUKAN?


Penjelasan tentang hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan dapat kita temui dalam literatur filsafat ilmu. Filsafat ilmu berkaitan dengan asumsi, fondasi, metode, dan implikasi dari ilmu pengetahuan. Kajian ini juga berkaitan dengan penggunaan dan manfaat ilmu pengetahuan, serta eksplorasi apakah hasil ilmiah sungguh-sungguh menghasilkan kebenaran. Filsafat ilmu juga mempertimbangkan masalah yang berlaku untuk ilmu tertentu (misalnya filsafat biologi atau filsafat fisika). Beberapa filsuf ilmu juga menggunakan hasil kontemporer ilmu pengetahuan untuk memperoleh kesimpulan tentang filsafat. Di sisi lain, filsafat ilmu berurusan dengan pertanyaan-pertanyaan yang tak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan.

Ada alasan karya pemenang Hadiah Nobel fisika 1932, Weiner Heisenberg, mengenai fisika abad ke-20 diberi judul Physics and Philosophy (Fisika dan Filsafat). Juga ada alasan hasil karya Karl Popper disebut filsafat ilmu. Keduanya memberikan indikasi yang kuat bahwa filsafat dan ilmu pengetahuan saling membutuhkan. Meski ada pertentangan pendapat mengenai hubungan antara ilmu pengetahuan dan filsafat, dewasa ini hubungan keduanya erat lagi dewasa ini. Setidaknya, ada tiga bidang kajian filsafat yang dibutuhkan ilmu pengetahuan untuk menjadi dasar bagi aktivitas-aktivitasnya mencari pengetahuan.
  1. Etika. Ilmuwan dituntut bertindak secara etis, baik dalam aktivitas mencari pengetahuan maupun dalam penerapan pengetahuan. Sejarah menunjukkan bahwa tanpa dasar etis, ilmu pengetahuan dapat menghasilkan kerugian dan kerusakan di dunia.
  2. Epistemologi. Sebagai bidang filsafat yang mengkaji pengetahuan, epistemologi diperlukan oleh ilmu pengetahuan untuk memberi dasar bagi perolehan pengetahuan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan epistemologi juga merupakan pertanyaan yang perlu diajukan ilmu pengetahuan. Bagaimana kita mengetahui apa yang kita ketahui? Sejauh mana ilmu pengetahuan dapat bekerja tanpa mengkaji pengetahuan? Apa itu pengetahuan? Apa yang membuat pengetahuan benar dan bagaimana kita mengetahuinya? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab baik oleh filsafat maupun ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan membutuhkan jawaban, setidaknya pendekatan kerja yang akan digunakan dalam penelitian, yang biasanya tampil dalam bentuk paradigma ilmiah.
  3. Logika. Bagaimana kita tahu bahwa pengetahuan yang kita peroleh dihasilkan dari metode rasional? Apa itu metode rasional? Bagaimana kita memastikan pikiran yang digunakan dalam usaha perolehan pengetahuan yang benar adalah pikiran yang tepat? Untuk dapat menjawab ini semua dibutuhkan filsafat logika. Tanpa logika, filsafat dan ilmu pengetahuan tidak dapat memastikan langkah-langkah perolehan pengetahuan yang benar.

Lalu, mengapa filsafat dibahas beriringan dengan pengembangan kekuatan dan keutamaan karakter? Apa hubungan antara keduanya?

Karakter dan filsafat memiliki hubungan yang saling menguatkan. Filsafat memang mengan¬dalkan pikiran karena untuk mencapai kebenaran diperlukan pikiran. Tetapi berfilsafat tidak hanya menggunakan pikiran. Berfilsafat berarti juga melibatkan keseluruhan diri untuk terlibat dalam pencarian kebenaran. Ada syarat-syarat berfilsafat yang melibatkan sifat-sifat baik manusia.

Dari sini dapat dipahami bahwa berfilsafat membutuhkan kekuatan dan keutamaan karakter. Filsafat yang berarti cinta kebenaran menuntut orang yang menekuninya memiliki keutamaan pengetahuan dan kebijaksanaan beserta kekuatan-kekuatan yang tercakup di dalamnya. Tetapi, berfilsafat juga merupakan sebuah cara untuk membangun karakter. Aktivitas dalam filsafat mencakup kegiatan berpikir, mencari kemungkinan lain dari situasi, menjaga kesetiaan, berani mengambil risiko, dan sebagainya merupakan aktivitas yang dapat menguatkan karakter. Dengan dasar itu, maka filsafat dipelajari beriringan dengan pengembangan karakter.


Artikel ini dapat dicopy-paste atau disebarluaskan. Namun, selalu cantumkan http://darikelas.blogspot.com/ sebagai sumber artikel.
  
Jadilah seorang pembaca yang baik dengan memberi komentar setelah membaca artikel ini. Kontribusi Anda dapat membantu kami untuk mengembangkan blog ini.

Terima kasih telah berkunjung ke Dari Kelas.
 
Like Facebook Page dan Follow Twitter-nya ya.
Twitter: @darikelas
Facebook: Dari Kelas

0 komentar:

Posting Komentar