PERNYATAAN SEDERHANA DAN PERNYATAAN KOMPLEKS DALAM DASAR-DASAR LOGIKA


Secara umum, berdasarkan proposisi yang dikandung, ada dua jenis pernyataan, yaitu pernyataan sederhana dan pernyataan kompleks. Pernyataan sederhana adalah pernyataan yang hanya mengandung satu proposisi, misalnya, “Anak itu menangis”. Pernyataan kompleks adalah pernyaataan yang mengandung lebih dari satu proposisi, misalnya, “Selain gemar membaca buku, Adi juga senang menulis cerita pendek”.  Pernyataan ini mengandung dua proposisi, yaitu “Adi gemar membaca buku” dan “Adi senang menulis cerita pendek”.

Proposisi yang dikandung oleh suatu pernyataan juga disebut komponen logika dari pernyataan. Komponen logika adalah komponen yang turut menentukan benar atau salahnya suatu pernyataan. Oleh karena sebuah pernyataan ditentukan benar-salahnya berdasarkan makna yang diungkapkannya atau proposisinya, maka komponen logika suatu pernyataan dapat dipahami dari proposisi pernyataan itu.

Tidak semua kalimat kompleks (kalimat yang mengandung lebih dari satu komponen) merupakan pernyataan kompleks, karena komponen itu belum tentu merupakan komponen logika. Sebagai contoh, “Saya harap kamu belajar giat” memang merupakan kalimat kompleks tetapi termasuk jenis pernyataan sederhana karena hanya mengandung satu proposisi atau satu komponen logika. Yang menentukan benar atau tidaknya pernyataan itu adalah “saya harap”. Jika kenyataannya saya  berharap kamu belajar giat maka pernyataan itu benar. Tetapi jika kenyataannya saya tidak berharap kamu belajar giat maka pernyataan itu salah.

Perhatikan kalimat-kalimat berikut ini.
  1. Tidak benar bahwa anak itu nakal.
  2. Rani pikir anak itu nakal.

Pernyataan yang dikandung dalam kalimat (1) adalah ‘[Hal] itu (anak itu nakal) tidak benar’ dan “Anak itu nakal”. Dalam pernyataan pertama, anak itu nakal merupakan komponen logika karena benar atau salahnya komponen itu turut menentukan benar atau salahnya pernyataan itu: jika kenyataannya benar bahwa anak itu nakal, maka pernyataan itu adalah salah, sedangkan jika kenyataannya tidak benar bahwa anak itu nakal, maka pernyataan  itu adalah benar. Kalimat ini mengandung dua proposisi.

Pernyataan yang terkandung dalam kalimat (2) adalah ‘Rani pikir [x]’ dan ‘Anak itu nakal.’ Dalam pernyataan itu, anak itu nakal bukan komponen logika karena benar atau salahnya hal itu tidak menentukan benar atau salahnya pernyataan:  apakah kenyataan anak itu nakal atau tidak nakal, tidak menentukan apakah benar bahwa Rani berpikir anak itu nakal. Nilai kebenaran pernyataan kedua ada pada: apakah benar bahwa Rani pikir anak itu nakal, ataukah Rani tidak berpikir bahwa anak itu nakal. Kalimat ini hanya mengandung satu proposisi. Demikianlah anak itu nakal merupakan komponen logika dalam kalimat (1), tetapi bukan komponen logika dalam kalimat (2). Jadi, kalimat (1) merupakan pernyataan kompleks, sedangkan kalimat (2) merupakan pernyataan sederhana.

Biasanya, komponen yang mengikuti kata-kata yang menunjukkan sikap atau pendapat pribadi, seperti pikir, harap, kira, dan percaya bukan merupakan komponen logika. Dalam percakapan sehari-hari, komponen-komponen dalam pernyataan kompleks sering kali tidak diungkapkan secara lengkap, seperti diperlihatkan oleh contoh-contoh berikut.
  1. Kalau kamu tidak mau pergi, tidak usah. (Lengkapnya: Kalau kamu tidak mau pergi, kamu tidak usah pergi.)
  2. Mengingat kamu punya kehendak sendiri, kamu boleh memilih untuk ikut atau tidak. (Lengkapnya: Kamu punya kehendak sendiri, jadi kamu boleh memilih untuk ikut atau kamu boleh memilih untuk tidak ikut.)
  3. Kuda tidak satu spesies dengan keledai. (Lengkapnya: Tidak benar bahwa kuda satu spesies dengan keledai.)


Artikel ini dapat dicopy-paste atau disebarluaskan. Namun, selalu cantumkan http://darikelas.blogspot.com/ sebagai sumber artikel.
  
Jadilah seorang pembaca yang baik dengan memberi komentar setelah membaca artikel ini. Kontribusi Anda dapat membantu kami untuk mengembangkan blog ini.

Terima kasih telah berkunjung ke Dari Kelas.
 
Like Facebook Page dan Follow Twitter-nya ya.
Twitter: @darikelas
Facebook: Dari Kelas

0 komentar:

Posting Komentar