HUBUNGAN KAPITALISME, SOSIALISME, DAN INVISIBLE HAND


Pada dasarnya invisible hand hanya terjadi pada sistem ekonomi kapitalisme. Hal ini dikarenakan, dalam sistem ekonomi kapitalisme memberikan kebebasan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan ekonomi secara bebas, dalam artian diberikannya hak khusus dalam berproduksi seperti contohnya pemberian hak paten, hak cipta, dan lain sebagainya. Dalam negara kapitalisme sangat menjunjung tinggi kreativitas seseorang untuk melakukan kegiatan ekonomi, sehingga dalam kegiatan perekonomian negara kapitalis, intervensi pemerintah dibuat untuk sesedikit mungkin dapat mencampuri perekonomian. Dan kendali perekonomian diusahakan sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar atau dalam hal ini dapat disebut dengan invisible hand.

Di lain pihak, dalam negara yang menganut Sosialisme sangat sulit untuk muncul sebuah invisible hand. Hal ini dikarenakan dalam prosesnya, perekonomian negara diatur penuh oleh pemerintah. Baik dalam hal komoditi apa saja yang harus diproduksi, maupun kegitan perekonomian yang dilakukan. Dalam sosialisme sendiri bertujuan utama untuk membuat suatu keadaan dimana keadilan sosial dijunjung tinggi sehingga setiap orang harus memiliki kesejahteraan yang sama. Hal ini jauh berbeda dengan negara kapitalis yang menilai sebuah kesejahteraan dapat diraih tergantung dengan usaha yang dilakukan.

Hanya saja dalam kenyataannya, kedua sistem ini sama – sama dapat dikatakan mengalami kegagalan. Hal ini dapat dilihat dengan melihat kembali sejarah dimana negara kapitalisme modern yaitu Amerika Serikat mengalami adanya  The Great Depression  di tahun 1930an yang menyebabkan perekonomian Amerika sempat terpuruk. Sedangkan untuk Sosialisme dapat dilihat pada peristiwa runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an silam disebabkan pengaruh pemerintah yang sangat dominan sehingga menyebabkan transparansi pemerintahan menjadi rendah dan akhirnya memunculkan begitu banyak korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

Dari hal tersebut dapat dikatakan bahwa sebenarnya kedua sistem ekonomi tersebut memiliki perbedaan yang sangat jelas. Dan keduanya juga memiliki persamaan yang cukup signifikan karena keduanya terbukti masih memiliki kelemahan dalam hal implementasi di dunia nyata. 


Artikel ini dapat dicopy-paste atau disebarluaskan. Namun, selalu cantumkan http://darikelas.blogspot.com/ sebagai sumber artikel.
  
Jadilah seorang pembaca yang baik dengan memberi komentar setelah membaca artikel ini. Kontribusi Anda dapat membantu kami untuk mengembangkan blog ini.

Terima kasih telah berkunjung ke Dari Kelas.
 
Like Facebook Page dan Follow Twitter-nya ya.
Twitter: @darikelas
Facebook: Dari Kelas

0 komentar:

Posting Komentar