FUNGSI DAN KEGUNAAN ETIKA
Etika sebenarnya tidak secara langsung mengharuskan orang mengikuti hasil analisisnya. Hal ini dikarenakan etika sebagai bagian dari filsafat menekankan jika seseorang menyadari bahwa secara etis lebih baik untuk melakukan sesuatu, maka akan menjadi tidak rasional untuk orang tidak melakukannya. Artinya tidak ada intensi dari etika untuk menekan orang untuk melakukan suatu tindakan atau keputusan etis sesuai dengan pedoman-pedoman tertentu. Akan tetapi, ada kegunaan dari etika dapat dirumuskan.
Etika menyediakan alat-alat analisis untuk berpikir tentang isu-isu moral. Dalam konteks ini etika dapat menyediakan sebuah gambaran utuh dan lebih mengedepankan rasionalitas ketika berhadapan dengan isu-isu tersebut. Memnag sebagian besar masalah moral yang sering terjadi melibatkan persoalan emosional. Dalam situasi seperti itu, kita sering membiarkan perasaan-perasaan yang menentukan keputasan moral kita, sedang nalar kita hanya mengikuti arus perasan-perasaan tersebut. Di sinilah peran etika, yaitu menawarkan suatu prinsip-prinsip yang memungkinkan kita untuk mengambil pandangan yang lebih jernih dalam melihat isu-isu moral. Dengan kata lain, etika memberikan sebuah peta moral atau kerangka berpikir yang bisa digunakan untuk menemukan jalan keluar dari masalah-masalah moral yang sulit.
Di satu sisi, melalui menggunakan kerangka etika, dua orang yang saling berdebat mengenai masalah moral dapat menemukan apa yang mereka tidak sepakat tentang sesuatu, bisa menyadari bahwa mereka hanyalah tidak sepakat pada salah satu bagian tertentu dari masalah tersebut. Artinya kedua orang tersebut secara umum setuju pada sesuatu yang lain yang lebih luas mengenai masalah moral tersebut. Di sisi lain, ada ekspektasi tersedianya jawaban yang benar dan tunggal untuk satu pertanyaan etis. Bahkan ketika kita tidak bisa mengetahui apa yang benar, kita tetap menyukai gagasan bahwa untuk satu masalah etis, ada satu jawaban yang tepat. Akan tetapi, sering tidak ada satu jawaban yang benar. Apa yang ditawarkan etika biasanya adalah beberapa jawaban yang tepat, atau hanya beberapa jawaban sedikit lebih baik daripada jawaban yang lain. Setidaknya, seseorang dapat memilih antara jawaban-jawaban tersebut.
Memang harus dimengerti bahwa etika tidak selalu memberi jawaban yang tepat untuk masalah moral. Hal ini karenakan masalah-masalah moral, seringkali tidak ada jawaban yang tunggal. Dalam hal ini, seperangkat prinsip etika hanya dapat diterapkan untuk kasus-kasus tertentu saja. Akan tetapi pada dasarnya semua jenis prinsip-prinsip etika dapat menghilangkan kebingungan dan memperjelas masalah. Hal ini dikarenkan persoalan moral sangat sulit dan komplek (Hinman, 2012, 1-6). Persoalan etis sangat sulit dikarenakan hal itu memaksa kita untuk mengambil tanggung jawab atas pilihan dan tindakan kita sendiri daripada langsung kembali pada aturan-aturan dan adat istiadat.
Satu masalah etika adalah hal itu sering digunakan sebagai senjata. Jika sebuah kelompok percaya bahwa aktivitas tertentu adalah "salah", kemudian dengan prinsip-prinsip etika digunakan sebagai pembenaran untuk menyerang mereka yang melakukan aktivitas tersebut.Akan tetapi, etika bukan soal sekedar mencari pembenaran atas apa yang kita yakin tentang soal benar atau salah dalam suatu tindakan atau keputusan. Etika memberikan pertimbangan untuk yang melampaui kepentingan diri sendiri. Dengan kata lain etika sangat memperhitungkan bukan hanya diri sendiri, tetapi juga orang lain. Dalam konteks ini, etika berkaitan dengan kepentingan orang lain secara lebih luas.
Artikel ini dapat dicopy-paste atau disebarluaskan. Namun, selalu cantumkan http://darikelas.blogspot.com/ sebagai sumber artikel.
Jadilah seorang pembaca yang baik dengan memberi komentar setelah membaca artikel ini. Kontribusi Anda dapat membantu kami untuk mengembangkan blog ini.
Like Facebook Page dan Follow Twitter-nya ya.
0 komentar:
Posting Komentar